Di Libya ia dinobatkan sebagai Muallem (Pelatih)
Pasee - Siapa yang tak kenal dengan Muzakir Manaf, orang nomor satu di sayap militer GAM ini lebih dikenal dengan nama Mualem, sebuah sebutan yang dilekatkan kepada orang yang menguasai ilmu militer dan kemampuan untuk melatih pasukan.
Nama Mualem itu dilekatkan kepadanya, dikarenakan ia pernah melatih anak-anak muda Aceh di Libya untuk didik menjadi pasukan Gerakan Aceh Merdeka. Mualem lahir di Seunudon, Aceh Utara pada 03 April 1965. Mantan Panglima GAM setelah Tgk Abdullah Syafi’i ini memiliki sifat pendiam dan ia hanya berbicara seperlunya.
Masa kecilnya dihabiskan di Seunuddon Aceh Utara. Seunuddon merupakan sebuah kecamatan yang berjarak 12 KM dari jalan Medan-Banda Aceh. Wilayah yang memiliki 33 Gampong ini memiliki banyak sawah dan tambak. Bahkan di desanya tinggal merupakan wilayah yang berzona hitam bagi tentara saat itu, hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat Seunuddon yang masuk menjadi pasukan Gerakan Aceh Merdeka. Ia pun berangkat ke Libya pada tahun 1986 untuk berlatih menjadi anggota Gerakan Aceh Merdeka, disana ia berlatih di Camp Tajura bersama pasukan GAM lainnya.
Pada saat Pemilihan Umum (Pemilu) Aceh Tahun 2012, Partai Aceh sebagai partai terbesar di Aceh ini Mengusung Muzakir Manaf sebagai calon wakil gubernur Aceh 2012-2017, bersama dr. Zaini Abdullah, mantan Menteri Luar Negeri GAM yang diusung Partai Aceh sebagai Calon Gubernur Aceh.
Bubar Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki ditandangani pada 15 Agustus 2005, sayap militer GAM dicerai-beraikan, dan lalu diproduksi bentuk KPA (Komite Peralihan Aceh) sebagai wadah transisi mantan kombatan GAM ke penduduk sipil biasa. Sejak pertamakali diproduksi bentuk pada 2005 sampai sekarang, Mualem menjabat sebagai Ketua KPA. Sekaligus juga Ketua Umum Partai Aceh, sejak 2007 sampai sekarang.
Baru baru ini sempat viral di sosial media, Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mengeluarkan pernyataan meminta aceh untuk referendum atau memisahkan diri dari NKRI. Statement tersebut di sampaikan oleh Muzakir Manaf (Muallem) pada acara peringatan 9 (kesembilan) tahun wafatnya wali Nanggroe Aceh, Tgk Muhammad Hasan Ditiro, di Gedung Amel Banda Aceh, Senin 27 Mei 2019 Malam.
Penyataaan Muzakir Manaf tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai tokoh.
Komentar
Posting Komentar